MUQADDIMAH
Semua hadits-hadits ini adalah shahih. Doa dan dzikir yang terkandung di dalamnya sangat penting untuk melindungi manusia dari setiap kejahatan dan menjaganya dari syetan, musuh, penyakit, kecemasan, dan semua madharat. Selain itu, pahala yang besar senantiasa me-nunggu orang yang mengucapkannya.
Tidak ada obat yang lebih manjur untuk penyakit hati selain daripada dzikir. Dzikir ibarat air untuk ikan dan air untuk tanaman. Dzikir akan menjernihkan hati, menyembuhkan dada dari kegelisahan dan kesempitan, memperkuat badan dan jiwa, melenyapkan kesusahan, meng-usir syetan, dan menurunkan malaikat, rahmat, dan ketenangan.
|
Apabila ia berhenti berdzikir, malaikat pun juga berhenti membangun. Demikian juga, dzikir adalah penanam di surga. Apabila sese-orang berhenti berdzikir, maka penanam itu juga berhenti.
Dzikir dapat melenyapkan korosi 'karat' hati, menjernihkan jiwa, mendatangkan kecintaan kepada Allah, kemudian kepada manusia, mem-bangun tawakkal, serta mendatangkan ketenang-an dan keridhaan terhadap taqdir. Dzikir dengan segala macamnya ibarat apotik yang menyedia-kan berbagai macam obat untuk penyakit yang berbeda-beda. Di antaranya, ada yang dapat me-nyembuhkan dari kecemasan, yang lain dari ke-susahan, yang ketiga dari tidak bisa tidur, yang keempat dari rasa takut, yang kelima dari syetan, dan sebagainya. Sang Dokter yang bijaksana shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan-nya setara dengan seteguk pil, tiga teguk, enam teguk, dan seterusnya. Dzikir-dzikir pagi adalah sejak terbitnya fajar hingga terbitnya matahari. Sedangkan dzikir-dzikir sore adalah sejak ba’da ashar.
Al-faqir ilallah
|
1. Setelah shalat Shubuh tanpa mengubah sikap duduk, langsung membaca sebanyak sepuluh kali :
لَا إِلهَ إِلَّا اللهَ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
“Tiada Dzat yang berhak disembah melain-kan hanya Allah semata. Tiada sekutu bagi-Nya. Ia memiliki kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Ia Mahakuasa atas segala se-suatu.”
2. Membaca ayat kursi :
﴿اَللهُ لَا إِلهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّموتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمواتِ وَالْأَرْضِ وَلَا يَؤُوْدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ﴾
3. Akhir surat Al-Baqarah :
﴿آمَنَ الرَّسُوْلُ ِبمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُوْنَ كُلٌّ آمَنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ ƒ لَا يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لهَاَ مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَالَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ﴾
|
Bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Barang siapa membaca dua ayat terakhir Surat Al-Baqarah pada malam hari, maka dua ayat tersebut sudah mencukupi-nya."
Arti sudah mencukupinya : cukup dari qiyamul lail atau melindungi dari kejahatan makhluk dan syetan.
4. Membaca :
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ، قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفََلَقِ، قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ
Berkata Abdullah bin Khubaib : "Pada suatu malam yang hujan dan gelap gulita, kami keluar untuk mencari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Tatkala kami menjumpai-nya, beliau bersabda 'Katakanlah!', tapi saya tidak mengatakan apa-apa. Kemudian beliau bersabda, 'Kata-kanlah!', tapi saya tetap tidak mengatakan apa-apa. Beliau bersabda, 'Katakanlah!' Lalu saya bertanya, 'Ya Rasulullah, apa yang harus saya katakan?' Beliau bersabda, 'Katakanlah bahwa Allah itu tunggal (surat Al-Ikhlash) dan mu'aw-widzatain (surat Al-Falaq dan An-Nas) di waktu pagi dan sore tiga kali. Ketiga surat itu akan melindungimu dari segala sesuatu." (Hadits shahih riwayat Abu Dawud dan At-Tirmidzy. At-Tirmidzy mengatakan : Hasan Shahih)
5. Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali, dan Allahu Akbar 34 kali.
لَا إِلهَ إِلَّا اللهَ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
kesalahan-kesalahannya diampuni meskipun banyaknya seperti buih di lautan." (HR Muslim dari Abu Hurairah)
6. Hadits :
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ للهِ وَالْحَمْدُ للهِ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَا إِلهَ إِلَّا هُوَ وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ
"Di pagi hari ini, kami dan segala kerajaan hanya milik Allah. Segala puji bagi Allah, tiada sekutu bagi-Nya. Tidak ada sembahan yang benar selain-Nya. Hanya kepada-Nya tempat kembali." (HR Al-Bizar dan Ibnu Suny dengan isnad jayyid dari Abu Hurairah)
7. Hadits :
"Kami berpagi hari di atas fithrah (agama) Islam, di atas 'kalimat murni' (kalimat tauhid), di atas agama Nabi kami Muham-mad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan di atas agama bapak kami Ibrahim yang lurus. Dan dia tidak termasuk orang-orang yang musyrik." (HR Ahmad dan Ath-Thabrany dari Ubay bin Ka'ab. Rijal (orang-orang yang meriwayatkan)nya adalah rijal shahih)
8. Hadits :
أَللّهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِيْ مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ
"Ya Allah, segala kenikmatan yang tercurah di pagi hari ini padaku atau pada salah seorang di antara makhluk-Mu adalah dari-Mu semata; tiada sekutu bagi-Mu. Maka segala puji dan syukur hanya milik-Mu."
أَللّهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِيْ مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ
maka ia telah menunaikan syukurnya untuk sehari itu dan siapa yang mengucapkannya ketika sore maka ia telah menunaikan syukurnya untuk malam itu." (HR Abu Dawud, An-Nasa'i, dan Ibnu Hiban dalam shahihnya. Hadits ini hasan)
9. Hadits :
يَا رَبِّيْ لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ
"Ya Rabbi, bagi-Mu segala puji sebagai-mana yang layak bagi kemuliaan wajah-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu. "
|
10. Hadits :
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلاَمِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا وَرَسُوْلاً
"Aku rela Allah sebagai Tuhan, Islam se-bagai agama, dan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul."
Dari Tsauban dan lainnya bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ber-sabda, 'Barang siapa di kala pagi dan sore mengucapkan, 'Radhitu billahi rabba, wa bil Islami diina, wa bi Muhammadin Nabiyya wa Rasula", sungguh Allah akan meridhai-nya." (At-Tirmidzy mengatakan, "Hadits shahih.")
11. Hadits :
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقَهِ وَرِضَى نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
Dari Juwairiyah Ummul Mukminin radhiyallahu 'anha bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pergi meninggalkannya pagi-pagi untuk shalat Shubuh. Pada waktu itu Juwairiyah berada di masjid (ruangan tempat ibadah)nya. Kemudian, Nabi kembali di waktu dhuha sedangkan Juwairiyah masih duduk berdo'a. Nabi bersabda, "Engkau masih dalam keadaan seperti pada waktu aku meninggalkanmu?" Juwairiyah menjawab, "Iya." Bersabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Aku telah mengucapkan empat kalimat setelah meninggalkanmu –tiga kali— seandainya ditimbang dengan apa yang engkau ucapkan sejak hari ini pasti meng-imbanginya. Kalimat itu adalah 'Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya; sebanyak bilangan makhluk-Nya, serela diri-Nya, se-timbangan 'arsy-Nya, dan sebanyak tinta (bagi) kata-kata-Nya.'"
12.
Hadits : Dari Aban bin 'Utsman bin 'Affan radhiyallahu 'anhu, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : "Tidaklah se-orang hamba pada pagi dan sore hari meng-ucapkan,
بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ -ثلاث مرات-
'Dengan nama Allah yang bersama nama-Nya tidak celaka segala sesuatu yang ada di bumi dan di langit. Dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui' se-banyak tiga kali, maka tidak ada sesuatu yang membahayakannya." (Hadits shahih diriwayatkan oleh imam yang empat. Al-Hakim menshahihkannya dan Adz-Dzahaby menyepakatinya.)
Adalah Aban bin 'Utsman menderita ke-lumpuhan sehingga orang-orang pun melihat kepadanya. Maka Aban berkata, "Apa yang engkau lihat? Hadits tersebut sebagaimana yang aku sampaikan kepadamu, akan tetapi aku tidak mengatakannya pada waktu itu agar Allah melaksanakan ketetapan-Nya."
13.
Hadits :
|
أَللّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ أَنْ نُشْرِكَ بِكَ شَيْئًا نَعْلَمُهُ وَنَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ نَعْلَمُهُ
"Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu dengan sesuatu yang kami ketahui, dan kami me-mohon ampun kepada-Mu untuk sesuatu yang tidak kami ketahui." (HR Ahmad dengan isnad jayyid dari Abu Musa)
Dari Abu Musa Al-Asy'ary radhiyallahu 'anhu berkata, "Pada suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah ke-pada kami. Beliau bersabda, 'Wahai sekalian manusia! Hindarilah kesyirikan ini karena ia lebih samar dari semut yang merayap.' Maka, seseorang bertanya, 'Ya Rasululah, bagai-mana kami menghindarinya padahal ia lebih samar dari semut yang merayap?' Beliau bersabda, 'Ucapkanlah, Ya Allah, sesungguh-nya kami berlindung kepada-Mu dari me-nyekutukan-Mu dengan sesuatu yang kami ketahui, dan kami memohon ampun kepada-Mu untuk sesuatu yang tidak kami ketahui."
14.
Hadits :
|
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (ثلاث مرات) [رواه مسلم عن أبي هريرة].
"Aku berlindung dengan kalimatullah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya." Tiga kali. (HR Muslim dari Abu Hurairah)
"Barang siapa mengucapkan di sore hari –tiga kali— 'Aku berlindung dengan kalimatullah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya', maka tidak akan membahaya-kannya patukan ular pada malam itu." (Hadits shahih riwayat At-Tirmidzy, Ibnu Hiban, dan Al-Hakim dari Abu Hurairah)
15. Hadits :
أّللّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوْذُ بْكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ) [رواه أبو داود بإسناد جيد عن أبي سعيد الخدري].
|
16. Hadits :
|
"Ya Allah, sehatkanlah badanku. Ya Allah, sehatkanlah pendengaranku. Ya Allah, sehat-kanlah penglihatanku. Ya Allah, aku ber-lindung kepada-Mu dari kekufuran dan ke-fakiran dan aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur. Tidak ada yang berhak diibadahi selain Engkau." (HR Abu Dawud. Dishahihkan oleh Al-Hakim dan disepakati oleh Adz-Dzahaby dari Abu Bakrah)
17. Hadits : Diriwayatkan dari Syaddad bin Aus secara marfu', yaitu do'a sayyidul istighfar. Hendaklah engkau mengucapkan :
‘َللّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ
Barang siapa mengucapkannya men-jelang siang dan ia meyakininya, lalu pada hari itu ia mati, maka ia termasuk penduduk surga. Barang siapa mengucapkannya men-jelang malam dan ia meyakininya, lalu ia mati sebelum shubuh, maka ia termasuk penduduk surga. (HR Al-Bukhary)
18. Hadits : Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq ber-kata, "Ya Rasulullah, ajarilah aku sesuatu yang bisa kuucapkan di waktu pagi dan sore." Rasulullah bersabda, "Ucapkanlah,
|
Ya Allah Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata; Sang Pencipta langit dan bumi; Rabb segala sesuatu dan Pemiliknya; aku bersaksi bahwa tidak ada Dzat yang berhak disembah selain Engkau. Aku ber-lindung kepada-Mu dari kejahatan diriku dan kejahatan syetan serta sekutunya --dalam riwayat lain ditambahkan— (Dan aku berlindung dari) menganiaya diri sendiri dengan keburukan atau berbuat dosa kepada orang muslim.
Ucapkanlah di pagi dan sore hari dan jika engkau mau tidur."
|
19. Hadits : Berkata 'Abdullah bin 'Umar radhi-yallahu 'anhuma, "Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkan do'a-do'a ini ketika pagi dan sore,
أَللّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، أَللّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِيْ دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ، أَللّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ، وَآمِنْ رَوْعاَتِيْ، أَللّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنَ يَدِيْ وَمِنْ خَلْفِيْ وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ وَمِنْ فَوْقِيْ وَأَعُوْذُ بِعِظْمَتِكَ أَنْ ُأغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ
|
Hadits ini termasuk petunjuk dan mu'jizat nubuwwah karena makna paling dekat dari ucapannya "Aku berlindung dengan ke-agungan-Mu agar tidak dibunuh dari arah bawahku" adalah ledakan ranjau dari bawah kedua kakinya yang merupakan senjata paling berbahaya dan paling mematikan.
20. Hadits :
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِيْ لَا إِلهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
"Aku mohon ampunan kepada Allah yang tiada Tuhan kecuali Dia, yang Maha Hidup kekal dan senantiasa mengurus (makhluk-Nya) dan aku bertaubat kepada-Nya."
|
21. Hadits :
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلُّهُ، وَلَا تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ
"Wahai Dzat Yang Maha Hidup dan se-nantiasa Mengurus (makhluk-Nya); dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan; perbaikilah segala urusanku dan janganlah Engkau serahkan kepadaku sekali pun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu)."
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata, "Bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Fathimah, 'Apa yang menghalangimu untuk mengucapkan ketika pagi dan sore hari,
|
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلُّهُ، وَلَا تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ
(Hadits shihih diriwayatkan oleh An-Nasa'i, Al-Bizar, dan Al-Hakim)
22. Bershalawat atas Nabi sepuluh kali.
"Barang siapa bershalawat atasku ketika pagi dan sore hari sepuluh kali, maka ia akan mendapat syafa'atku pada hari kiamat." (HR Ath-Thabrany dari Abu Darda' secara marfu' dengan dua isnad; salah satunya jayyid)
23. سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ "Maha Suci Allah. Segala puji bagi-Nya." Seratus kali.
|
24. Do'a penutup majelis :
سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
"Maha Suci Engkau, ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau, aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu."
Dari Abu Hurairah berkata, "Bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, 'Barang siapa duduk dalam suatu majelis dan banyak keributan di dalamnya, lalu ia berkata sebelum berdiri dari majelisnya itu, Subhana-kallahumma wa bi hamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik, melainkan Allah akan menghapus kesalahan-nya ketika berada di majelis itu." (Berkata At-Tirmidzy, "Hasan shahih." Disepakati oleh Adz-Dzahaby dan Al-Albany.)
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
"Maha Suci Tuhanmu yang mempunyai ke-perkasaan dari apa yang mereka katakan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah Rabb semesta alam." (HR Abu Ya'la dari Abu Said secara marfu'. Rijalnya tsiqat.)
0 komentar:
Posting Komentar