Read more: Hanya Menampilkan Judul Postingan di Halaman Depan Blog | Mas Bugie [dot] com http://www.masbugie.com/2010/06/hanya-menampilkan-judul-postingan-di.html#ixzz1BoM1DR00

MAJID COLLECTION'S

kaMu cAri apAaa.. ajA di siNi, gaK muNngkin G daPet daH...

Tangisan seorang muslimah


Saya baru saja mendengar kabar bahwa ada seorang akhwat telah meninggal. Saya tahu akhwat itu, walaupun tak akrab. Kami sering bertemu di beberapa kegiatan. Ia terlihat penuh semangat, ghirah. senyumannya mengalahkan kelelahan yang tersembunyi pada dirinya. Ukhti, selamat jalan, rupanya engkau lebih dahulu yang pulang. Ya Allah janjimu benar.


"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu"

Mengapa jika berita kematian itu datang dari orang-orang yang tidak kita kenal seolah-olah hal itu biasa, “sunnatullah, semuanya juga pasti akan meninggal” kematian itu terasa jauh dari diri-diri kita. Tetapi jika kejadian itu menimpa orang-orang yang kita kenal, kita merasa kematian itu begitu dekat. Kita tersadar, terperanjat, dan bertaubat.

Kita pun takut dan meminta penagguhan waktu. Berdoa agar kita diberikan kesempatan untuk memperbaiki semuanya. Selalu begitu.

Ingatkah kita bahwa Harta, gelar, keluarga, nilai-nilai akademik, prestasi semua yang kita usahakan untuk dunia Akan musnah? Semua kenikmatan tersebut tidak ikut membersamai perjalanan kita diakhirat. Semuanya fatamorgana. Yang terus bersama dengan kita hanyalah amalan-amalan shalih. Tapi mengapa waktu untuk mengusahakan dunia lebih banyak daripada mengusahakan akhirat. Apakah ini alasan mengapa Engkau ya Rabb, menjuluki kami orang-orang bodoh?

Sejenak mari kita menangis.


Karena mengangis bisa memadamkan api yang berkobar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena merasa takut kepada Allah sampai susu [yang telah diperah] bisa masuk kembali ke tempat keluarnya." (HR. Tirmidzi [1633]).

"Ada dua buah mata yang tidak akan tersentuh api neraka; mata yang menangis karena merasa takut kepada Allah, dan mata yang berjaga-jaga di malam hari karena menjaga pertahanan kaum muslimin dalam [jihad] di jalan Allah." (HR. Tirmidzi [1639], disahihkan Syaikh al-Albani dalam Sahih Sunan at-Tirmidzi [1338]).

Silahkan menangis karena sungguh ia mampu melunakkan hati. Mari menangis, menangisi diri sendiri karena begitu banyak kelalaian dan dosa yang diperbuat. Maka setidaknya hidup ini perlu ditangisi, agar menjadi motivasi untuk lebih baik.

Sejenak mari kita meneteskan air mata

Jika engkau menganggap Air mata itu cengeng! Air mata itu … kekanak-kanakkan. Air mata itu! tak ada gunanya…
Lalu mengapa umar bin Khattab Radhiallu 'anhu memiliki tanda hitam di kedua pipinya karena air mata?
Mengapa disetiap malamnya baginda Nabi tak henti-hentinya menittikkan air mata?
Mengapa Para sahabat yang tak berpunya bergelinang air mata saat tak bisa turut dalam perang tabuK?
itu bukan cengeng, tapi sebuah keteguhan. itu bukan kekanak-kanakan, tapi sebuah kedewasaan. Jika itu tak berguna..maka itu salah, itu sebuah jaminan!...


Namun terkadang kita menangis karena Takut mati.
Kita mungkin terlalu cinta dengan dunia ini. sebagaimana orang yang mencintai sesuatu, ia selalu ingin bersamanya.
Kita sungguh takut meninggalkan dunia yang begitu nikmat. Maka itu lebih pantas untuk ditangisi.
Bukankan ini yang ditakuti Rasulullah ? "Penyakit Wahn, cinta dunia dan takut mati"
Bukankah ini yang membinasakan dan menyebabkan kekalahan ?
Dan memang inilah yang membuat kita jauh dari Allah dan Lupa akan kematian.


"barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia Telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan"

Takut Mati. Saya teringat salah satu prinsip wahyu ajeng suminar _seorang pengidap Marfan's Syndrom_ dalam bukunya "Endless life", "yang terpenting bukan kapan kita mati, tapi bagaimana kita hidup".

Yah…Bagaimana kita mati tergantung Bagaimana kita hidup. Jika kita hidup ditemani dengan kesia-siaan maka kita berpeluang untuk mati sia-sia. Tetapi jika kita hidup dengan kebaikan maka insYAllah mudah-mudahan kematian kita tidak jauh dari hal tersebut.

Sebenarnya…kita semua hanya orang-orang yang menunggu.
Menunggu giliran untuk mati.

0 komentar:

Posting Komentar

About this blog

Assalamu'alaikum.... selamat datang semua di bloggku , semoga bermanfaat...! jangan malu kalau kau mau..., asal itu kebaikan ambil aja lagiiii....

Pengikut